SELAMAT DATANG DI BLOG
Sayed Fofana Khalil Alkatiri
Semoga bermanfaat

MEDIA MASSA SEBAGAI PEMBELAJARAN



Peran alat komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat sangat diperlukan dalam berinteraksi sesama makhluk. Sebagai wahana penyebaran ilmu pengetahuan, alat komunikasi massa yang terdiri dari surat kabar, radio, televisi, internet dan lain sebagainya mempunyai andil yang sangat besar dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. Terlepas output yang dihasilkan, baikkah dengan keberadaannya ataupun sebaliknya yang membawa dampak buruk ketika eksistensinya dalam menyuguhkan peristiwa demi peristiwa yang terjadi dibelahan dunia untuk dikonsumsi masyarakat.

Peranan yang dimainkan oleh surat kabar dan majalah dalam pembinaan bahasa dapat bersifat positif, namun dapat juga bersifat negatif. Apabila bahasa yang digunakan oleh pers adalah bahasa yang baik dan terpelihara, tentulah pengaruhnya terhadap masyarakat pembacanya pun baik. Tetapi apabila bahasa yang dipergunakan pers itu bahsa yang tak telpelihara, bahasa yang kacau, baik struktur kata dan kalimatnya maupun penggunaan kata-katanya, tentulah pengaruhnya dalam atau terhadap masyarakat sifatnya negatif, merugikan (badudu 1993:135)

Pesatnya kemajuan media informasi dewasa ini cukup memberikan kemajuan yang signifikan, misalnya pada layout, skin, rubrik dan lain sebagainya. Media cetak maupun elektronik pun saling bersaing kecepatan sehingga tidak ayal bila si pemburu berita dituntut kreativitasnya dalam penyampaian informasi.
Penguasaan dasar-dasar pengetahuan jurnalistik merupakan modal yang amat penting manakala telah terjun di dunia ini. Keberadaan media tidak lagi sebatas penyampai informasi yang aktual kepada masyarakat, tapi media juga mempunyai tanggung jawab yang berat dalam menampilkan fakta-fakta untuk selalu bertindak objektif dalam setiap pemberitaannya.

Menginformasikan peristiwa secara aktual yang baru terjadi diberbagai tingkatan sosial masyarakat untuk diterbitkan setiap hari merupakan salah satu tugas pokok dari surat kabar. Sasaran utama dari hal di atas agar pembaca mengerti akan apa yang dibacanya.

Yang ditulis oleh wartawan dalam surat kabarnya adalah pesan (mesagge) dan bila pesan itu sudah dibaca oleh pembacanya yaitu penerima surat kabar itu, maka yang tercapai barulah sasaran antara. Bila audience mengerti akan apa yang dibacanya, barulah tercapai sasaran utama. (Badudu, 1992:76).

Logikanya, dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami tentulah harus memakai kata dan struktur kalimat yang mudah dimengerti oleh pemakai bahasa umum. Bahasanya yang teratur, baik dalam kata maupun dalam kalimat, sesuai dengan kaidah.
Beberapa persyaratan harus dipenuhi oleh bahasa pers haruslah sederhana, mudah dipahami, teratur, dan efektif. Bahasa sederhana mengandung pengertian bahwa strukturnya tidaklah rumit, baik struktur kata maupun struktur frasa atau kalimatnya (Badudu, 1992:62).

Dengan segala aspek kehidupan masyarakat yang dijadikan objek pemberitaan seperti, tingkatan sosial, jenis kelamin, sifat-sifat lainnya dan disajikan dengan penatan letak sedemikian rupa, mengandalkan kreatifitas supaya terlihat menarik dan tidak terlepas dengan isi berita yang independent, secara tidak langsung menjadikan media pembelajaran yang praktis dalam perkembangan bahasa Indonesia.

Kesalahan yang paling menonjol dalam surat kabar sekarang ini adalah ejaan. Pemenggalan suku kata sering tampak sangat semena-mena, dibuat seolah semaunya saja. Aturan bahasa Indonesia sama sekali diabaikan (Anwar, 2004:9-10)

Dilihat dari sudut pandang di atas, maka surat kabar perlu memaksimalkan diri dari segala aspek, baik dalam penyajian maupun cara penyampaian, terlebih pada aspek penulisannya.

Selain pengetahuan tentang pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar, media pers, khususnya koran, secara tidak langsung juga mempunyai andil yang besar untuk merusak bahasa Indonesia. (Asegaff; 1983:97)

Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan dan dalam meningkatkan mutu surat kabar itu sendiri, selain sebagai alat komunikasi juga sebagai alat belajar dalam beradaptasi sesama, dan peranan dari surat kabar adalah menginformasikan pembaca tentang suatu masalah.

Melalui bahasa seorang anggota masyarakat perlahan-lahan belajar mengenal segala adat istiadat, tingkah laku,dan tata-krama masyarakatnya. Ia mencoba menyesuaikan dirinya dengan semuanya melalui bahasa. (Nursalim; 2003:7)

Sisi lain kesan mendidik menjadi nilai tambah dengan keberadaannya di tengah masyarakat. Hal itu dikarenakan bahasa tulis yang digunakan sebagai alat komunikasi dengan pembaca.

Bahasa yang dipergunakan pers adalah bahasa tulis yang setiap hari dibaca oleh masyarakat. Karena bahasa itu bahasa tulis, maka itu dapat lama berada ditangan pembaca. Berbeda dengan bahasa yang kehadirannya sepintas di telinga pendengar. Karena itu, pembaca yang kurang menguasai kaidah bahasa mudah dipengaruhi oleh bahasa yang dibacanya dalam surat kabar. Pembaca itu meniru bukan hanya bahasa yang baik melainkan juga bahasa yang salah. Itu sebabnya penyebaran bahasa yang salah melalui pers lebih luas pengaruhnya dari pada penyebaran melalui media lain. (Badudu, 1993:136)

Selain pengetahuan tentang pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar, media pers, khususnya koran, secara tidak langsung mempunyai andil yang besar untuk merusak bahasa Indonesia (Assegaff, 1983:97)

Ketika surat kabar dianggap sebagai wahana ilmu pengetahuan, maka surat kabar tersebut akan menjadikan acuan dalam berkomunikasi sesamanya.
Dalam Ketetapan Majelis Permusyawarakatan Rakyat No. II/MPR/1983 tentang Garis Besar Haluan Negara, sektor Kebudayaan, Butir F, dinyatakan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia terus ditingkatkan sehingga mampu menjadi wahana ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni dalam rangka meningkatkan kualitas manusia, memperkukuih persatuan dan kesatuan bangsa, serta memantapkan kepribadian bangsa (GBHN 1993:38)

Seiring perkembangan zaman, berbagai surat kabar menjamur menunjukkan keeksistensinya dalam menyajikan berbagai macam peristiwa dari belahan dunia. Masih banyak lagi surat kabar lainnya yang berusaha sebisa mungkin menempatkan diri sebagai surat kabar yang mampu mereposisikan kehadiran mereka sebagai bacaan dari berbagai elemen masyarakat.

Pada saai ini, kehidupan masyarakat tidak dapat lagi dipisahkan dari surat kabar, karena surat kabar merupakan kebutuhan primer bagi mereka. Terlebih lagi bagi masyarakat yang mengerti tentang perkembangan dunia. Bagi masyarakat modern tidak lagi dapat hidup tanpa mendapatkan berita dari suatu surat kabar itu, jika satu hari saja mereka tidak membaca surat kabar. (Badudu, 1991:60)

Ditinjau dari kedudukannya sebagai alat komunikasi massa yang menggunakan bahasa tulis, maka dalam hal ini dapat lama berada ditangan pembaca, sehingga akan menimbulkan masalah bagi pembaca yang kurang menguasai kaedah bahasa yang baik dan benar ketika terjadi kesalahan (bahasa yang salah) dalam penulisan, dan kesalahan terbesar ketika pembaca menirukan bahasa yang tidak mengikuti kaedah bahasa yang baik dan benar.

Kesalahan yang paling mencolok dari media massa dan yang kemudian diikuti masarakat adalah pemakaian kata (Sarwoko, 2007 : 8)

Sebuah harapan dimana masyarakat tidak membuat kesalahan karena ketidaktahuan mereka sendiri.






DAFTAR RUJUKAN


Anwar, Rosihan. 2004. Bahasa Jurnalistik Indonesia dan Komposisi. Yogyakarta; Media Abadi.

Assegaff, H. Dja’far. 1983. Jurnalistik Masa Kini. Jakarta; Ghallia.

Badudu, J.S. 1991. Inilah Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar II. Jakarta; PT. Gramedia.

-----------. 1992. Cakrawala Bahasa Indonesia II. Jakarta; PT. Gramedia.

-----------. 1993. Cakrawala Bahasa Indonesia I Jakarta; PT. Gramedia.

Garis-Garis Besar Haluan Negara Ketetapan MPR Nomor 2 Tahun 1993. Jakarta; Departemen Pendidikan.

Nursalim. 2003. Pengantar Kemampuan Berbahasa Indonesia. Pekanbaru;Yayasan Pusaka Riau

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2007. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Yogyakarta; Indonesiatera.

Sarwoko, Tri Adi. 2007. Inilah Bahasa Indonesia Jurnalistik. Yogyakarta; C. V. Andi Offset.